Pernah nggak kamu merasa ribet harus memindahkan, mengganti nama, atau mengatur file media satu per satu? Apalagi kalau punya koleksi film, serial, atau video yang menumpuk, pekerjaan ini terasa memakan waktu.
Nah, sejak kenal FileFlows, hidup saya jauh lebih mudah. FileFlows adalah platform otomasi file yang jalan di server dan bisa kamu kelola lewat web. Cocok banget untuk kamu yang pakai homeserver atau sistem NAS pribadi.
Fitur yang paling saya andalkan adalah otomatis transcode video, jadi koleksi film/anime saya bisa dikompres jadi lebih kecil!
Di artikel ini saya akan tunjukkan langkah demi langkah cara install FileFlows di Portainer menggunakan Docker Compose. Portainer sendiri adalah salah satu Docker management tool favorit saya, karena bisa mempermudah pengelolaan container tanpa ribet command line.
β¨ Apa itu FileFlows? #
FileFlows adalah aplikasi server yang bisa memproses file secara otomatis dengan flow yang bisa kamu atur sendiri. Fungsinya banyak, seperti:
- Rename file otomatis
- Memindahkan file sesuai folder target
- Transcode video/audio
- Menjalankan skrip khusus
- Menghapus file sementara
Buat kamu yang suka mengelola file film atau proyek video, ini akan menghemat banyak waktu. Terutama kalau dikombinasikan dengan tools seperti Jellyfin atau Plex.
π¦ Persiapan Sebelum Install #
Sebelum mulai, pastikan kamu sudah punya:
- Server atau PC dengan Docker dan Portainer terpasang
- Storage yang sudah di-mount (misalnya
/mnt/erb) - Akses ke Portainer Stacks
- Pengetahuan dasar tentang folder dan permission di Linux
Kalau belum punya Portainer, saya sarankan baca panduan cara install Portainer terlebih dahulu.
π οΈ Step 1: Login ke Portainer #
- Buka browser, masuk ke halaman Portainer kamu.
- Login dengan username dan password yang sudah dibuat sebelumnya.
- Pilih Environments lalu klik nama environment Docker kamu.
- Pilih menu Stacks.
π Step 2: Buat Stack Baru #
- Klik Add stack.
- Beri nama, misalnya
fileflows. - Pilih opsi Web editor.
π Step 3: Masukkan Docker Compose File #
Salin kode berikut dan tempel di editor Portainer:
version: '3.7'
services:
fileflows:
image: revenz/fileflows
restart: unless-stopped
ports:
- "19200:5000"
environment:
- TempPathHost=/mnt/erb/tmp/fileflow
- BROWSER_START_DIR=/mnt/erb/Videos
- TZ=Asia/Jakarta
- PUID=1000
- PGID=100
volumes:
- /var/run/docker.sock:/var/run/docker.sock:ro
- /mnt/erb/tmp/fileflow:/temp
- /portainer/Files/AppData/Config/fileflows/data:/app/Data
- /portainer/Files/AppData/Config/fileflows/logs:/app/Logs
Keterangan:
- TempPathHost: Lokasi folder sementara di host
- BROWSER_START_DIR: Folder default saat browsing file di FileFlows
- PUID / PGID: ID user dan group Linux
- Ports: Akses FileFlows dari port 19200 di host
Kalau kamu belum tahu PUID/PGID, jalankan id di terminal Linux.
βΆοΈ Step 4: Deploy Stack #
- Klik Deploy the stack.
- Tunggu proses selesai.
- Pastikan status container Running.
π Step 5: Akses FileFlows #
- Buka browser
- Akses
http://IP-SERVER:19200 - Login pertama kali tidak butuh akun, langsung set konfigurasi awal.
βοΈ Step 6: Konfigurasi Awal FileFlows #
Setelah berhasil masuk:
- Atur folder input dan output.
- Tambahkan flow bawaan atau buat flow baru.
- Sesuaikan setting timezone dan path sesuai kebutuhan.
π Troubleshoot #
1. Tidak bisa akses di port 19200
- Cek apakah container sudah Running
- Pastikan firewall membuka port 19200
2. Permission error saat memproses file
- Pastikan PUID dan PGID sesuai user yang punya akses folder target
- Cek permission folder dengan
ls -l
3. FileFlows tidak mendeteksi folder
- Pastikan path di
BROWSER_START_DIRsesuai dengan folder yang di-mount di container - Cek di bagian Volumes apakah sudah sesuai
β FAQ #
Apakah FileFlows gratis? Ya, sebagian besar fiturnya gratis. Ada versi premium untuk fitur tambahan.
Bisa dipakai di Windows Server? Bisa, asalkan pakai Docker.
Apakah FileFlows sama seperti FileBot? Tidak sama. FileFlows lebih fleksibel karena berbasis flow editor dan berjalan terus di server.
Kalau kamu sudah berhasil pasang FileFlows di Portainer, sekarang tinggal bikin flow sesuai kebutuhan. Buat kamu yang tertarik membangun ekosistem server media, baca juga artikel tentang homeserver dan docker untuk melengkapi setup ini.